Selasa, 12 Februari 2013

Microsoft Kembali Kembangkan "TV Xbox"




KOMPAS.com - Xbox awalnya hanya sekadar mesin game. Namun sekarang perangkat tersebut adalah sebuah pusat hiburan. Setidaknya, itu yang telah terjadi di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat. 

Hal tersebut mendorong Microsoft untuk mengembangkan perusahaan bernama Xbox Entertainment Studio di Santa Monica, AS. Studio itu dikepalai mantan eksekutif stasiun TV CBS, Nancy Tellem. 

Dalam wawancara dengan Peter Kafka, dari All Things D, Tellem mengatakan tim-nya sedang mengembangkan konten televisi namun dengan pendekatan berbeda. 

Pendekatan yang dimaksud adalah hiburan interaktif. Tellem mencontohkan, dalam sebuah siaran langsung, beberapa teman bisa "nonton bareng" tanpa berada di lokasi yang sama, lalu saling berinteraksi lewat "layar kedua".

Strategi ini dikatakan akan mengandalkan teknologi yang selama ini dimanfaatkan untuk game. Termasuk Kinect (untuk sensor gerak) dan SmartGlass (untuk menampilkan konten dari Xbox 360 ke layar besar). 

Pergeseran

Langkah ini dilakukan Microsoft seiring bergesernya pengguna konsol mereka. Dari sebelumnya didominasi pria, pengguna Xbox 360 saat ini 38 persennya adalah perempuan. Pengguna Xbox juga makin dewasa, dengan 51 persen di antaranya telah memiliki anak. 

Diperkirakan saat ini ada 76 juta pengguna Xbox di dunia. Dan banyak di antara mereka, menurut Yusuf Mehdi, Senior VP Interactive Entertainment, Microsoft, menggunakan Xbox untuk menonton, bukan nge-game.

Jumlah pelanggan Xbox Live, layanan online Xbox, mencapai 46 juta akun di seluruh dunia. Di layanan itu, selain game terdapat juga berbagai konten hiburan. 

Saat ini Microsoft dirumorkan sedang menyiapkan perangkat penerus bernama Xbox 720. Salah satu rumor mengatakan, konsol game itu akan mencakup Kinect sebagai aksesoris wajib (bukan hanya tambahan seperti saat ini).

"Charge" Ponsel Dengan Tenaga Minuman




KOMPAS.com - Ternyata secangkir kopi hangat atau segelas es sirup dingin bisa dipakai untuk mengisi baterai smartphone. Bagaimana caranya? Dengan memakai produk charger bernama One Puck dari perushaaan Epiphany Labs ini.

One Puck yang berbentuk serupa tatakan gelas tebal tak tersambung ke colokan listrik di tembok. Sebaliknya, ia memiliki dua sisi berwarna biru dan merah di mana pengguna bisa menaruh wadah minuman panas (sisi merah) atau dingin (sisi biru).

Lalu, mekanisme Stirling Engine di dalam One Puck mengubah perbedaan panas menjadi energi listrik yang bisa dipakai untuk mengisi baterai smartphone.

Menurut keterangan Epiphany Labs, daftar perangkat yang kompatibel termasuk semua jenis iPhone, semua jenis iPod, semua jenis ponsel Android, dan perangkat lainnya yang mengisi baterai lewat port USB dengan arus 1000 mA atau kurang.

Epiphany Labs


Mekanisme stirling engine sebenarnya sama sekali bukan barang baru. Metode pembangkitan energi ini sudah ada sejak abad 19.

Epiphany Labs sendiri tidak merinci berapa lama persisnya waktu yang dibutuhkan segelas es teh manis atau cokelat panas untuk mengisi baterai perangkat tertentu. Yang jelas, ada banyak variabel yang berpengaruh di sini, termasuk seberapa dingin/ panas minuman yang ditaruh di atasnya.

Epiphany Labs menargetkan bakal mengumpulkan dana sebesar 100.000 dollar AS melalui Kickstarter untuk memproduksi One Puck secara massal. Perangkat ini baru bisa tersedia setelah Maret 2014, tenggat untuk perolehan dana tersebut. 

One Puck memang tak sekecil charger smartphone kebanyakan, tapi masih bisa diselipkan di dalam tas atau koper tanpa banyak memakan tempat. Barangkali untuk berjaga-jaga, siapa tahu tak ada "alat" charging lain kecuali segelas minuman dingin atau panas.

Tentu, kalau tidak mau repot-repot mencari minuman setiap kali ponsel lowbatt, pengguna pun bisa memanfaatkan power bank portable yang saat ini sudah banyak tersedia.

HP Ungkap Printer Mobile Pertamanya




KOMPAS.com - Hewlett-Packard (HP) telah memperkenalkan sebuah printer all-in-one mobile. Artinya, printer multifungsi ini cukup kecil untuk digunakan saat dalam perjalanan. 

Perangkat bernama HP OfficeJet 150 All-in-One itu disebut sebagai printer mobile pertama HP dan diklaim sebagai yang terkecil di dunia (untuk ukuran A4, all-in-one). 

Agar sesuai dengan sebutan "mobile"-nya, pencetak sekaligus pemindai dokumen itu memiliki konektivtas Bluetooth dan baterai Lithium-ion. 

Baterainya diklaim bisa bertahan untuk melakukan pencetakan 500 dokumen dalam sekali isi ulang daya (dari full sampai empty).

Subin Joseph, Country General Manager, HP Indonesia, mengatakan banyak perusahaan saat ini butuh beroperasi di berbagai lokasi. Diharapkan perangkat ini bisa jadi salah satu solusinya. 

OfficeJet 150 ini bisa dioperasikan dengan layar sentuh ukuran 2,36 inci. Dokumen yang dipindai bisa disimpan ke PC, USB Drive, kartu memori atau langsung dikirim lewat e-mail.

Koneksi Bluetoothnya dikatakan bisa dimanfaatkan untuk pencetakan dari smartphone dan notebook. Termasuk dari perangkat Windows Mobile atau BlackBerry tertentu.